Rabu, 26 November 2014

Analisis STP "Kantin Mutiara"


Kantin Mutiara adalah kantin atau lebih tepatnya lagi rumah makan yang menyediakan berbagai makanan berat dan ringan dengan menyediakan juga berbagai minuman dingin atau hangat. Biasanya dijadikan tempat untuk berkumpul atau nongkrong.

Segmentasi :
Demografi,penjualan rumah makan kantin ini ditujukan lebih kepada kalangan anak-anak,remaja sampai dewasa. Tetapi orangtuapun dapat menikmatinya karena semua makanan dan minuman ini berbahan aman dan tidak menggunakan bahan pengawet.

Targeting :
Target ke semua kalangan wanita dan pria. Dari anak-anak sampai orangtua. Terutama remaja yang suka nonkgrong ini tepat sekali untuk mampir ke Kantin Mutiara.

Positioning :
“Kantin Mutiara Bukan Kantin biasa”

Produk Tas Indonesia "BODYPACK"



BODYPACK

Bagi pecinta alam, tentu tak asing dengan nama Eiger. Sebuah produk peralatan outdor dan tas yang banyak digemari pecinta alam maupun anak muda karena kualitas dan ketahanannya. Meski namanya Eiger, merek ini merupakan merek asli Indonesia. Eiger didirikan oleh Ronny Lukito seorang pengusaha tas yang lahir pada tanggal 15 Januari 1962 di Bandung, Ronny Lukito adalah anak ketiga dari enam bersaudara. Ia satu-satunya anak laki-laki yang lainnya adalah perempuan dalam keluarga pasangan Lukman Lukito – Kumiasih. Ronny berdarah campuran Buton, Sumatera dan Jakarta itu mempunyai orang tua yang menyambung hidup dengan cara berjualan tas. Ronny Lukito adalah seorang anak dari keluarga yang memprihatinkan. Orangtuanya bukanlah dari kaum berada. Di masa remajanya Ronny tinggal di Bandung. Dia adalah sebuah sosok pemuda yang rajin dan tekun, dia bukan seorang lulusan perguruan tinggi negeri ataupun perguruan tinggi swasta favorit, dia hanyalah seorang lulusan STM (Sekolah Teknologi Menengah). 
Masa remaja Ronny di Bandung dilewati dengan penuh kesederhanaan dan kerja keras yang jauh dari kehidupan serba ada. Hidup ditengah keluarga yang pas-pasan, tidak membuat Ronny menyerah pada keadaan. Orang tuanya yang memiliki toko kecil khusus menjual tas, membuat Ronny terbiasa melihat secara langsung proses produksi sebuah tas. Bahkan Ia beserta saudaranya sering terjun langsung membantu orangtuanya dalam menjalankan bisnis tersebut. Dari mulai proses packing tas, merapikan tas-tas yang di display, serta menjadi kasir ketika ada pembeli yang membayar. Pengalaman itulah yang menjadi langkah awal Ronny untuk membuka Peluang bisnis tas, mengikuti jejak kedua orang tuanya. Saat masih remaja sebenarnya Ronny tak berpikiran untuk menjadi pengusaha. Ayahnya pun tak pernah mengarahkan Ronny agar menjadi pengusaha. Namun setamat STM, ia harus berpikir realistis dalam melihat perekonomian keluarga. Ia kan memprioritaskan membantu orangtuanya jualan di toko.


Tahun 1979, Ronny ingin kuliah, seperti impiannya selama ini. Namun dia melihat bahwa orangtuanya tidak sanggup membiayai dirinya kuliah. Oleh sebab itu, dia membantu perekonomian keluarga. Ronny mulai mengembangkan bisnis tersebut. dia mulai memasukkan tasnya ke Matahari. Meski hanya mendapatkan order sedikit Ronny kembangkan usahanya terus menerus. Dengan modal kurang dari satu juta rupiah, Ronny membeli dua mesin jahit, peralatan jahit, dan sedikit bahan baku pembuatan tas. sekitar tahun 83-84 Ronny berkeinginan memasukkan produk ke Matahari, saat di awal awal mengajukan sebagai pemasok itu, Ronny ditolak terus oleh bagian pembelian, baru sampai mengajukan ke 13, permohonan ronny memasukkan Produk tasnya diterima, saat itu pun, nilai tas yang dijual tidak sampai 300 ribu.



Eiger pertama kali diproduksi pada tahun 1993. Nama Eiger sendiri diambil dari nama Gunung Eiger di Swiss dan dicetuskan oleh pemilik Eiger, Ronny Lukito. Eiger ditujukan untuk peralatan kegiatan outdoor, seperti mendaki gunung, kemah, panjat tebing dan aktifitas lainnya yang masih menyangkut masalah kegiatan luar. Ketekunan dan kerja kerasnya dalam menjalankan usaha, mengantarkan lelaki lulusan STM ini menjadi pengusaha sukses yang luar biasa. Terbukti bukan hanya berhasil membawa tas merek exsport hingga mancanegara, namun kini dibawah naungan B&B Inc. Ronny berhasil membawahi empat anak perusahaan besar antara lain PT. Eksonindo Multi Product Industry (EMPI), PT. Eigerindo MPI, PT. EMPI Senajaya dan CV Persada Abadi. Sederet merek tas ternekal pun, menjadi bukti nyata keberhasilan Ronny Lukito dalam menguasai pasar tas baik lokal maupun internasional. Membidik berbagai segmen pasar, Ronny pun mengembangkan sayapnya dengan memasarkan merek Eiger, Exsport, Neosack, Bodypack, Nordwand, Morphosa, World Series, Extrem, Vertic, Domus Danica serta Broklyn. Tak berhenti di situ, sekarang perusahaan Ronny juga sudah memproduksi jenis lain seperti dompet, sarung handphone, dan berbagai jenis produk lain. Salah satu kebiasaan Ronny yang baik adalah kemauannya untuk belajar dan mengembangkan diri. Ia tak merasa malu atau gengsi untuk bertanya bila memang ia tidak tahu. Dengan cara inilah dia bisa berkembang dan sukses sampai sekarang.
                                       

Eiger
Eiger lahir tahun 1993. Nama Eiger yang diambil dari nama Gunung Eiger di Swiss dan dicetuskan oleh pemilik Eiger, Ronny Lukito. Eiger ditujukan untuk peralatan kegiatan outdoor, seperti mendaki gunung, kemah, panjat tebing dan aktifitas lainnya yang masih menyangkut masalah kegiatan luar.Saat pertama kali dibentuk, Eiger memulai dengan tas. Saat itu Eiger belum memiliki toko hanya sebatas rumah kontrakan yang difungsikan sebagai kantor. Pada tahun 1998 Eiger baru memproduksi produknya sendiri. Dengan diawali 2 tukang jahit kini Eiger sudah memiliki 800 penjahit dengan pabrik di Soreang, Bandung.

dari kata Export dan Sport. Pasaran Exsport ditujukan untuk anak muda khususnya remaja putri, dengan ciri warna dan desain yang khas.

Exsport
Dengan melihat perkembangan tersebut perusahaan ini mulai membangun tempat produksi yang lebih luas di wilayah Kopo Bandung dengan areal 6.000 meter persegi serta diluncurkannya tas dengan mrek Exxon. Kemudian Ronny Lukito baru mengetahui bahwa kalau nama ini identik dengan nama perusahaan minyak Exxon Mobil Corporation, maka tak lama kemudian nama tersebut diganti dengan Exsport yang merupakan penggalan dari kata Export dan Sport. Pasaran Exsport ditujukan untuk anak muda khususnya remaja putri, dengan ciri warna dan desain yang khas.

                                              
Bodypack
Bodypack adalah produk desain yang difokuskan untuk menunjang aktivitas keseharian dunia modern yang tidak terlepas dari dunia teknologi digital di kalangan muda atau yang berjiwa muda. Baik ke kampus atau ke kantor dengan membawa laptop atau gadget lain yang sudah merupakan bagian dalam kesehariannya, melakukan perjalanan bisnis ke luar kota atau manca negara atau menyalurkan hobi memotret, Bodypack senantiasa terdepan di dalam memadukan kebutuhan konsumen secara spesifik dengan design style terkini yang semakin digemari oleh masyarakat luas. Bodypack: Digital Life Style!

                           
Neosack
Neosack lebih ditujukan untuk tas perlengkapan sekolah untuk target remaja SLTP dan SMU.

XTREME
Xtreme adalah produk yang ditujukan untuk memenuhi kebutukan pengendara motor khsusnya pria, mulai dari ujung kaki sampai ujung kepala. Dengan tagline "The Ultimate Riding Gear", produk-produk Xtreme dibuat sesuai fungsi dan kebutuhan pengendara motor. tas XTREME sendiri memiliki disain Macho dan melambangkan ketangguhan pemakainya.

                                                          
Nordwand
Senada dengan produk Eiger, Nordwand adalah produk yang ditargetkan untuk para petualang, dengan harga yang setingkat dibawah produk Eiger.

Setiap tahun, perusahaan ini memproduksi 2.500.000 tas dengan 8.000 desain yang berbeda, yang mereka harapkan akan merajai pasaran. Dengan dikeluarkannya bermacam-macam merk dengan fungsi dan nama yang lebih spesifik, diharapkan produk mereka tidak saling memakan dipasaran antara produk yang satu dengan yang lainnya. Maka tas yang dipakai untuk kegiatan naik gunung tentu akan berbeda pula. Model-model yang sedang tren di blantika mode internasional menjadi acuan perusahaan ini dalam mengeluarkan produk terbaru. Dengan dukungan para desainer jebolan dari berbagai macam universitas seperti diantaranya, ITB maupun Universitas Trisakti. Perusahaan ini setiap bulan setidaknya mampu mengeluarkan 40 model tas dan produk lainnya.



Produk Tas Indonesia "BODYPACK"



BODYPACK

Bagi pecinta alam, tentu tak asing dengan nama Eiger. Sebuah produk peralatan outdor dan tas yang banyak digemari pecinta alam maupun anak muda karena kualitas dan ketahanannya. Meski namanya Eiger, merek ini merupakan merek asli Indonesia. Eiger didirikan oleh Ronny Lukito seorang pengusaha tas yang lahir pada tanggal 15 Januari 1962 di Bandung, Ronny Lukito adalah anak ketiga dari enam bersaudara. Ia satu-satunya anak laki-laki yang lainnya adalah perempuan dalam keluarga pasangan Lukman Lukito – Kumiasih. Ronny berdarah campuran Buton, Sumatera dan Jakarta itu mempunyai orang tua yang menyambung hidup dengan cara berjualan tas. Ronny Lukito adalah seorang anak dari keluarga yang memprihatinkan. Orangtuanya bukanlah dari kaum berada. Di masa remajanya Ronny tinggal di Bandung. Dia adalah sebuah sosok pemuda yang rajin dan tekun, dia bukan seorang lulusan perguruan tinggi negeri ataupun perguruan tinggi swasta favorit, dia hanyalah seorang lulusan STM (Sekolah Teknologi Menengah). 

Masa remaja Ronny di Bandung dilewati dengan penuh kesederhanaan dan kerja keras yang jauh dari kehidupan serba ada. Hidup ditengah keluarga yang pas-pasan, tidak membuat Ronny menyerah pada keadaan. Orang tuanya yang memiliki toko kecil khusus menjual tas, membuat Ronny terbiasa melihat secara langsung proses produksi sebuah tas. Bahkan Ia beserta saudaranya sering terjun langsung membantu orangtuanya dalam menjalankan bisnis tersebut. Dari mulai proses packing tas, merapikan tas-tas yang di display, serta menjadi kasir ketika ada pembeli yang membayar. Pengalaman itulah yang menjadi langkah awal Ronny untuk membuka Peluang bisnis tas, mengikuti jejak kedua orang tuanya. Saat masih remaja sebenarnya Ronny tak berpikiran untuk menjadi pengusaha. Ayahnya pun tak pernah mengarahkan Ronny agar menjadi pengusaha. Namun setamat STM, ia harus berpikir realistis dalam melihat perekonomian keluarga. Ia kan memprioritaskan membantu orangtuanya jualan di toko.


Tahun 1979, Ronny ingin kuliah, seperti impiannya selama ini. Namun dia melihat bahwa orangtuanya tidak sanggup membiayai dirinya kuliah. Oleh sebab itu, dia membantu perekonomian keluarga. Ronny mulai mengembangkan bisnis tersebut. dia mulai memasukkan tasnya ke Matahari. Meski hanya mendapatkan order sedikit Ronny kembangkan usahanya terus menerus. Dengan modal kurang dari satu juta rupiah, Ronny membeli dua mesin jahit, peralatan jahit, dan sedikit bahan baku pembuatan tas. sekitar tahun 83-84 Ronny berkeinginan memasukkan produk ke Matahari, saat di awal awal mengajukan sebagai pemasok itu, Ronny ditolak terus oleh bagian pembelian, baru sampai mengajukan ke 13, permohonan ronny memasukkan Produk tasnya diterima, saat itu pun, nilai tas yang dijual tidak sampai 300 ribu.


Produk Eiger
Eiger pertama kali diproduksi pada tahun 1993. Nama Eiger sendiri diambil dari nama Gunung Eiger di Swiss dan dicetuskan oleh pemilik Eiger, Ronny Lukito. Eiger ditujukan untuk peralatan kegiatan outdoor, seperti mendaki gunung, kemah, panjat tebing dan aktifitas lainnya yang masih menyangkut masalah kegiatan luar. Ketekunan dan kerja kerasnya dalam menjalankan usaha, mengantarkan lelaki lulusan STM ini menjadi pengusaha sukses yang luar biasa. Terbukti bukan hanya berhasil membawa tas merek exsport hingga mancanegara, namun kini dibawah naungan B&B Inc. Ronny berhasil membawahi empat anak perusahaan besar antara lain PT. Eksonindo Multi Product Industry (EMPI), PT. Eigerindo MPI, PT. EMPI Senajaya dan CV Persada Abadi. Sederet merek tas ternekal pun, menjadi bukti nyata keberhasilan Ronny Lukito dalam menguasai pasar tas baik lokal maupun internasional. Membidik berbagai segmen pasar, Ronny pun mengembangkan sayapnya dengan memasarkan merek Eiger, Exsport, Neosack, Bodypack, Nordwand, Morphosa, World Series, Extrem, Vertic, Domus Danica serta Broklyn. Tak berhenti di situ, sekarang perusahaan Ronny juga sudah memproduksi jenis lain seperti dompet, sarung handphone, dan berbagai jenis produk lain. Salah satu kebiasaan Ronny yang baik adalah kemauannya untuk belajar dan mengembangkan diri. Ia tak merasa malu atau gengsi untuk bertanya bila memang ia tidak tahu. Dengan cara inilah dia bisa berkembang dan sukses sampai sekarang.
                                       logo eiger

Eiger
Eiger lahir tahun 1993. Nama Eiger yang diambil dari nama Gunung Eiger di Swiss dan dicetuskan oleh pemilik Eiger, Ronny Lukito. Eiger ditujukan untuk peralatan kegiatan outdoor, seperti mendaki gunung, kemah, panjat tebing dan aktifitas lainnya yang masih menyangkut masalah kegiatan luar.Saat pertama kali dibentuk, Eiger memulai dengan tas. Saat itu Eiger belum memiliki toko hanya sebatas rumah kontrakan yang difungsikan sebagai kantor. Pada tahun 1998 Eiger baru memproduksi produknya sendiri. Dengan diawali 2 tukang jahit kini Eiger sudah memiliki 800 penjahit dengan pabrik di Soreang, Bandung.

dari kata Export dan Sport. Pasaran Exsport ditujukan untuk anak muda khususnya remaja putri, dengan ciri warna dan desain yang khas.

Exsport
Dengan melihat perkembangan tersebut perusahaan ini mulai membangun tempat produksi yang lebih luas di wilayah Kopo Bandung dengan areal 6.000 meter persegi serta diluncurkannya tas dengan mrek Exxon. Kemudian Ronny Lukito baru mengetahui bahwa kalau nama ini identik dengan nama perusahaan minyak Exxon Mobil Corporation, maka tak lama kemudian nama tersebut diganti dengan Exsport yang merupakan penggalan dari kata Export dan Sport. Pasaran Exsport ditujukan untuk anak muda khususnya remaja putri, dengan ciri warna dan desain yang khas.

                                              http://ts2.mm.bing.net/th?id=HN.607995407589247645&pid=15.1&P=0
Bodypack
Bodypack adalah produk desain yang difokuskan untuk menunjang aktivitas keseharian dunia modern yang tidak terlepas dari dunia teknologi digital di kalangan muda atau yang berjiwa muda. Baik ke kampus atau ke kantor dengan membawa laptop atau gadget lain yang sudah merupakan bagian dalam kesehariannya, melakukan perjalanan bisnis ke luar kota atau manca negara atau menyalurkan hobi memotret, Bodypack senantiasa terdepan di dalam memadukan kebutuhan konsumen secara spesifik dengan design style terkini yang semakin digemari oleh masyarakat luas. Bodypack: Digital Life Style!

                           http://dngjffiy78pgu.cloudfront.net/p/neosack-5836-33114-1-product.jpg
Neosack
Neosack lebih ditujukan untuk tas perlengkapan sekolah untuk target remaja SLTP dan SMU.

XTREME
Xtreme adalah produk yang ditujukan untuk memenuhi kebutukan pengendara motor khsusnya pria, mulai dari ujung kaki sampai ujung kepala. Dengan tagline "The Ultimate Riding Gear", produk-produk Xtreme dibuat sesuai fungsi dan kebutuhan pengendara motor. tas XTREME sendiri memiliki disain Macho dan melambangkan ketangguhan pemakainya.

                                                          http://202.67.224.136/pdimage/54/s_2735254_nordwandtasslempangtaurus3057rp.120ribu.37x31x9cm.jpg
Nordwand
Senada dengan produk Eiger, Nordwand adalah produk yang ditargetkan untuk para petualang, dengan harga yang setingkat dibawah produk Eiger.

Setiap tahun, perusahaan ini memproduksi 2.500.000 tas dengan 8.000 desain yang berbeda, yang mereka harapkan akan merajai pasaran. Dengan dikeluarkannya bermacam-macam merk dengan fungsi dan nama yang lebih spesifik, diharapkan produk mereka tidak saling memakan dipasaran antara produk yang satu dengan yang lainnya. Maka tas yang dipakai untuk kegiatan naik gunung tentu akan berbeda pula. Model-model yang sedang tren di blantika mode internasional menjadi acuan perusahaan ini dalam mengeluarkan produk terbaru. Dengan dukungan para desainer jebolan dari berbagai macam universitas seperti diantaranya, ITB maupun Universitas Trisakti. Perusahaan ini setiap bulan setidaknya mampu mengeluarkan 40 model tas dan produk lainnya.

Menteri Perikanan & Kelautan "SUSI PUDJIASTUTI"


     


            Perikanan Kabinet Kerja di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo. Kisah sukses wanita kelahiran Pangandaran, Jawa Barat, pada 15 Januari 1965 yang selama ini merupakan CEO dari beberapa perusahaan penerbangan (aviation) dan maritim, tidak terlepas dari kerja kerasnya sejak remaja. Susi Pudjiastuti berani memutuskan berhenti sekolah saat masih duduk di bangku kelas dua sekolah menengah demi mencari nafkah dan belajar mandiri.
Namun, Susi juga sadar diri bahwa diperlukan kerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa bergantung lagi kepada orang tuanya. Lahir dan besar di pesisir Pantai Pangandaran pun menginspirasinya untuk memulai usahanya di bidang perikanan.Dia menjual ikan dan lobster yang dimulai dengan modal pribadi dan pinjaman. Lambat laun, usahanya berbuah hasil yang terus berlipat ganda. Kemudian, Susi memutuskan untuk membeli sebuah helikopter, yang tujuan awalnya untuk mengangkut dan memasarkan ikan-ikan segar ke berbagai kota di Indonesia.
Membuka bisnis penerbangan menjadi salah satu cara bagi Susi Pudjiastuti untuk berbuat kebaikan. Pemilik dan CEO maskapai domestik Susi Air (PT ASI Pudjiastuti) ini mengaku, berbisnis bukan semata demi mencari keuntungan, tapi juga berbuat banyak kebajikan dan hal positif untuk pihak lain.
Saat mengunjungi daerah-daerah terpencil di Indonesia untuk membuka rute baru atau meninjau usahanya, Susi pun sangat senang jika bisa mengajak penduduk lokal untuk naik pesawatnya. Karena itu, ia pun seringkali mengajak anak-anak kecil, nenek-nenek, dan orang-orang kampung yang biasanya melihat dari pagar bandara untuk penerbangan hiburan (joy flight). Dengan pesawat-pesawat yang dimilikinya, Susi juga mengaku biasa memberikan bantuan jasa kemanusiaan kepada sesama, seperti menyalurkan makanan, bantuan kesehatan, dan pendidikan bagi masyarakat yang berada di daerah terisolir atau pun terkena bencana.

Tak disangka, bencana Tsunami Aceh pada akhir 2004 membawanya ke daerah di ujung barat laut Indonesia itu untuk mengangkut barang-barang bantuan.Dari kegiatan di Aceh tersebut, orang-orang pun mulai mengenal Susi Air sebagai perusahaan penerbangan perintis. Setelahnya, usaha penerbangannya semakin berkembang, begitu juga di bidang perikanan. Susi pun membeli beberapa pesawat sepulang dari Aceh dan memperluas bisnis perikanannya.
Ketika ditanya jurus sukses mengembangkan usaha penerbangan dan perikanan, Susi menjawab, semua yang terjadi di kehidupannya begitu cepat, sehingga yang dibutuhkan hanyalah bekerja keras.
Bagi dia, menjalankan dua bisnis sekligus, penerbangan dan perikanan, sama sulitnya. Apalagi, punya tantangan berbeda. Bisnis penerbangan memiliki standar operasional dan regulasi yang rumit, sehingga pengusaha harus tunduk terhadap aturan yang sangat ketat. Sedangkan bisnis ikan membutuhkan kontrol kualitas (quality control) yang baik karena ikan-ikan yang segar dan sehat sangat dibutuhkan untuk diolah menjadi produk makanan yang dikonsumsi banyak orang.
Dari bisnis yang ditekuni selama sembilan tahun terakhir dan kerja kerasnya, Susi telah mendapatkan banyak penghargaan baik di dalam negeri maupun internasional. Beberapa di antaranya APEC Women and The Economy Summit (WES) 2011, The Indonesian Small & Medium Business Entrepreneur Award (Kemenko Perekonomian, 2010), Sofyan Ilyas Award. (Kementerian Perikanan dan Kelautan RI, 2009), Tokoh Wanita Inspiratif Penggerak Pembangunan (Gubernur Jawa Barat, 2008), Pelopor Ekspor Ikan Laut (Gubernur Jawa Barat, 2005), Young Entrepreneur of The Year (Ernst and Young Indonesia, 2005), Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise (Presiden RI, 2005), serta Pelopor Wisata (Departemen Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, 2004).
Sebagai pengusaha penerbangan perintis, Susi memiliki ambisi menjadikan Indonesia yang berbentuk kepulauan ini serasa sebuah benua, sehingga mudah bagi masyarakat untuk mengunjungi daerah-daerah terpencil sekalipun.
Dan menurut pendapat saya, Ibu Susi Pudjiastuti cocok menjabat sebagai menteri perikanan & kelautan. Ibu Susi Pudjiastuti ini adalah orang yang hebat. Memulai bisnis dari nol sampai punya bandara sendiri. Dia juga pekerja keras, tegas namun baik hati. Banyak nelayan lokal yang dibantu oleh beliau dengan cuma-cuma. Karena pengalaman puluhan tahun beliau di bisnis perikanan dan kelautan, beliau jadi agak keras terhadapa pencurian ikan, pencemaran lingkungan dan birokrasi pemerintah yang buruk karena bagi beliau hal itu dapat menghambat kemajuan nelayan lokal. Harapannya  ada perubahan yang signifikan terhadap kehidupan para nelayan. Karena selama ini dari tahun ke tahun, kabinet terus berubah, namun kehidupan para nelayan masih belum berubah.